Banyakyang membicarakan masalah, tetapi tidak pernah berusaha menjadi solusinya. Stop complaining, do something. Begitu poin penting yang disampaikan Hijrah Saputra, pendiri Plushindo, bisnis boneka fauna langka Indonesia yang memberdayakan kaum tuna rungu dalam produksinya. Hal ini disampaikan Hijrah Saputra kala mengisi salah satu webinar
Terlihat Sepele, Inilah 4 Masalah Yang Dialami Mahasiswa Saat Ujian Skripsi - Menjadi mahasiswa semester akhir tentu sedang mengalami kesibukan yang tak terkira. Mulai dari praktek kerja lapangan PKl, kuliah kerja nyata KKN dan praktek pengalaman lapangan PPL. Hal itu memang tetlihat menyenangkan. Tapi tahu tidak jika dibalik keceriaan yang mereka tunjukkan, ternyata mereka juga dilanda tekanan batin. Bagaimana tidak, ditengah kesibukannya praktek sana sini mereka harus juga memikirkan rencana untuk skripsi mereka. Tak heran jika banyak yang jatuh sakit ketika masa-masa ini. Untuk merencanakan lulus teat waktu, tak heran mereka banyak yang mengorabnkan waktu bersama keluarga dan tak banyak juga yang mengabaikan tentang keseriusan dalam penggarapan skripsi sehingga berakibat fatal ketika sedang ujian skripsi. Sehingga banyak masalah yang dialami mahasiswa saat ujian skripsi. Untuk penggarapan skripsi memang sangat tak mudah, apalagi banyak membutuhkan narasumber dan bimbingan dari dosen bukan? Bukan hanya itu, mahasiswa biasanya juga mengalami kesulitan ketika menghadap untuk ujian skripsi. Banyak faktor dan permasalahan yang dihadapi, salah satunyaGrogiGrogi adalah satu hal yang biasa terjadi pada setiap manusia. Anda pernah tampil di depan umum? Apa yang terjadi? Deg-degan, resah hingga nervous. Begitu pula saat ingin melakukan sidang skripsi. Inilah salah satu masalah yang dialami mahasiswa saat ujian skripsi. Saat memasuki ruang ujian, mahasiswa biasanya sudah dihantui rasa takut dan gelisah. Bahkan itu terjadi dari mulai sebelum masuk ke ruangan. Dalam menanggapi ini, Anda tidak perlu melakukan banyak hal apalagi mengeluarkan banyak uang untuk mengatasinya. Karena grogi atau nervous ini bisa dikendalikan dengan cara menenangkan diri dan yakin bahwa Anda sudah siap dengan semua materi yang akan menjadi bahan Menjawab Pertanyaan dari DosenSalah satu penyebab terjadinya kesalahan dalam menjawab pertanyaan dari dosen adalah grogi. Nah ketakutan yang disebabkan karena takut diberikan pertanyaan yang investigatif dari dosen sehingga terjadilah kesalahan dalam menjawab bahkan keluar dari konteks yang ditanyakan oleh dosen penguji masalah yang dialami mahasiswa saat ujian skripsi. Namun Anda tidak perlu khawatir, biasanya ketika Anda salah dalam menjawab maka dosen akan membantu mengembalikanmu pada konsep dan teori yang benar. Dosen biasanya memberikan pertanyaan-pertayaan hanya untuk sekedar menguji Anda, seberapa paham dan mengerti terhadap hasil skripsi yang Anda dengan Pertanyaan yang SulitMasih ada hubungannya dengan point diatas, hal ini menjadi masalah yang dialami mahasiswa saat ujian skripsi yang banyak ditakuti oleh mahasiswa. Tapi, sadar tidak sih bahwa tidak ada pertanyaan yang sulit. Hanya saja Anda kurang menguasai materi skripsimu. Dan juga jangan terlalu merasa takut karena itulah yang akan menjadi boomerang buat Anda. Asal Anda sudah mempelajari semua isi skripsimu dengan baik dan benar, maka Anda juga akan mudah dalam proses satu hal lagi yang perlu diperhatikan, jangan pernah menganggap sepele mata kuliah yang ada, apalagi mata kuliah dasar karena itu sangat Anda butuhkan nantinya ketika sedang ujian skripsi. Lupa referensiTerkadang dosen penguji mempertanyakan hal yang sangat sepele seperti meminta Anda menyebutkan referensi dari hasil riset yang Anda buat. Menghafal semua referensi memang tidaklah mudah. Apalagi untuk skripsi, karena banyak membutuhkan referensi sehingga mahasiswa terkadang lupa dimana letak referensi A digunakan dan sebagainya. Ini juga salah satu masalah yang dialami mahasiswa saat ujian skripsi agar Anda ingat tempat referensi A digunakan yaitu dengan membacanya bersamaan dengan sesi mempelajari skripsi Anda secara utuh. Dan jangan lupa juga untuk membawa sumber referensi pada saat ujian skripsi untuk menunjukkan buktinya kepada dosen beberapa masalah yang dialami mahasiswa saat ujian skripsi. Langkah terbaik untuk mengusir masalah-masalah itu adalah dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin mulai dari belajar hingga berdoa serta meminta restu orang tua. Dan jangan lupa untuk mengendalikan emosi agar tidak grogi. So, jadikan ujian skripsi menjadi langkah awal menuju kesuksesan.
Tapidi tengah ‘indahnya’ masa kehidupan kampus, tak jarang para mahasiswa juga menemui kondisi yang kurang menyenangkan. Di bawah ini ada beberapa situasi yang kurang

The purpose of this study was to analyze the problems of online learning during the Covid-19 pandemic and the solutions to solve them. This type of research is literature study or library research using secondary data sources collected through textbooks, e-books, perodical, statutory regulations, websites, and other sources relevant to the research problem. The research data were analyzed qualitatively with an interactive model, which consists of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of this study indicate that the implementation of online learning during the Covid-19 pandemic has various problems experienced by teachers, students, and parents. The teacher's problems are in the form of weak mastery of IT and limited access to supervision of students, from students in the form of inactivity in learning, limited support facilities and internet network access, while from parents in the form of limited time in accompanying their children during online learning. These various problems can be overcome by increasing competency in IT mastery, intensive supervision by involving the role of parents, and providing manual assignments. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal PaedagogyJurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 2020. Vol. 7 No. 4p-ISSN 2355-7761e-ISSN 2722-4627pp. 281-288Jurnal Paedagogy Oktober 2020 Vol. 7. No. 4 Copyright © JP 2020, Asmuni. 281Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19dan Solusi PemecahannyaAsmuniSMA Negeri 1 Selong, Kabupaten Lombok TimurCorresponding Author. Email asmuni7784 The purpose of this study was to analyze the problems of onlinelearning during the Covid-19 pandemic and the solutions to solve them. Thistype of research is literature study or library research using secondary datasources collected through textbooks, e-books, perodical, statutory regulations,websites, and other sources relevant to the research problem. The research datawere analyzed qualitatively with an interactive model, which consists of datacollection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Theresults of this study indicate that the implementation of online learning duringthe Covid-19 pandemic has various problems experienced by teachers, students,and parents. The teacher's problems are in the form of weak mastery of IT andlimited access to supervision of students, from students in the form of inactivityin learning, limited support facilities and internet network access, while fromparents in the form of limited time in accompanying their children during onlinelearning. These various problems can be overcome by increasing competency inIT mastery, intensive supervision by involving the role of parents, and providingmanual HistoryReceived 13-09-2020Revised 25-09-2020Published 01-10-2020Key WordsProblems, OnlineLearning, Covid-19, Tujuan penelitian ini adalah menganalisis problematika pembelajarandaring di masa pandemi covid-19 dan solusi pemecahannya. Jenis penelitian iniadalah studi literatur atau penelitian kepustakaan dengan menggunakan sumberdata sekunder yang dikumpulkan melalui buku teks, e-book,perodical,peraturan perundang-undangan, website, dan sumber-sumber lain yang relevandengan masalah penelitian. Data penelitian ini dianalisis secara kualitatif denganmodel interaktif, yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajiandata, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwapelaksanaan pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 memiliki beragamproblematika yang dialami guru, peserta didik, dan orangtua. Permasalahan dariguru berupa lemahnya penguasaan IT dan terbatasnya akses pengawasan pesertadidik, dari peserta didik berupa kekurangaktifan mengikuti pembelajaran,keterbatasan fasilitas pendukung dan akses jaringan internet, sementara dariorangtua berupa keterbatasan waktu dalam mendampingi anaknya di saatpembelajaran daring. Beragam permasalahan tersebut dapat diatasi denganmeningkatkan kompetensi penguasaan IT, pengawasan intensif denganmelibatkan peran orangtua, dan memberikan penugasan secara ArtikelDiterima 13-09-2020Direvisi 25-09-2020Diterbitkan 01-10-2020Kata KunciProblematika,Pembelajaran, Daring,Covid 19, to Cite Asmuni, A. 2020. Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 dan SolusiPemecahannya. Jurnal Paedagogy, 74. doi diumumkan pemerintah mengenai kasus pertama Coronavirus Disease 2019Covid-19 pada bulan Maret 2020 yang lalu, Indonesia kemudian dihadapkan pada masapandemi. Hampir seluruh sektor kehidupan terdampak, tidak terkecuali di sektor ini menular begitu cepat dan telah menyebar hampir ke semua negara, termasukIndonesia, sehingga Badan Kesehatan Dunia WHO menjadikan wabah ini sebagai pandemiglobal pada tanggal 11 Maret 2020. Di sektor pendidikan, pemerintah melalui KementerianPendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud telah menerapkan kebijakan learning from home Jurnal PaedagogyJurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 2020. Vol. 7 No. 4p-ISSN 2355-7761e-ISSN 2722-4627pp. 281-288Jurnal Paedagogy Oktober 2020 Vol. 7. No. 4 Copyright © JP 2020, Asmuni. 282atau belajar dari rumah BDR terutama bagi satuan pendidikan yang berada di wilayah zonakuning, oranye dan merah. Hal ini mengacu pada Keputusan Bersama Menteri Pendidikandan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri tentangPanduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik2020/2021 di masa Covid-19. Bagi satuan pendidikan yang berada di zona hijau, dapatmelaksanakan pembelajaran tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol dari Rumah BDR dilaksanakan dengan sistem Pembelajaran Jarak JauhPJJ. Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 15, dijelaskan bahwa PJJadalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannyamenggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan medialain. Dalam pelaksanaannya, PJJ dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pembelajaran jarakjauh dalam jaringan daring dan pembelajaran jarak jauh luar jaringan luring. Dalampelaksanaan PJJ, satuan pendidikan dapat memilih pendekatan daring atau luring ataukombinasi keduanya sesuai dengan karakteristik dan ketersediaan, kesiapan sarana paparan di atas, salah satu jenis PJJ adalah pembelajaran daring. Sistempembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsungantarguru dan peserta didik, melainkan secara online yang menggunakan jaringan dan peserta didik melakukan pembelajaran bersama, waktu yang sama, denganmenggunakan berbagai aplikasi, seperti whatsapp, telegram, zoom meeting, google meet,google classroom, quiepper school, ruang guru dan aplikasi mencermati fakta di masyarakat saat ini, sebagian orang tua peserta tidakmemiliki perangkat handphone android atau komputer untuk menunjang pembelajarandaring, terlebih bagi peserta didik sendiri. Kondisi demikian membuat mereka kebingunganmenghadapi kenyataan yang ada. Satu sisi dihadapkan pada ketiadaan fasilitas penunjang, sisilain adanya tuntutan terpenuhinya pelayanan pendidikan bagi peserta didik. Sebagaimanadiamanatkan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 menyatakan bahwa setiap warga berhakmendapat pendidikan. Permasalahan yang terjadi bukan hanya pada ketersediaan fasilitaspembelajaran, melainkan ketiadaan kuota pulsa yang membutuhkan biaya cukup tinggi,guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring, terutama orangtua peserta didik darikalangan ekonomi menengah ke bawah, tidak memiliki anggaran dalam menyediakanjaringan internet. Tidak berhenti sampai di situ, meskipun jaringan internet dalam genggamantangan, peserta didik menghadapi kesulitan akses jaringan internet karena tempat tinggalnyadi daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringanseluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh darijangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada pesertadidik yang mengikuti pembelajaran daring, sehingga pelaksanaannya kurang efektifKemdikbud, 2020.Potret lainnya adalah ketidaksiapan guru dan peserta didik terhadap pembelajarandaring juga menjadi masalah. Perpindahan sistem belajar konvensional ke sistem daringsecara tiba-tiba karena pandemi covid-19 tanpa persiapan yang matang. Akhirnya, sejumlahguru tidak mampu mengikuti perubahan dengan pembelajaran berbasis teknologi daninformasi. Padahal sebuah keniscayaan guru itu memanfaatkan teknologi untuk mendukungpembelajarannya, lebih-lebih di masa pandemi Covid-19. Mau tidak mau, siap tidak siap,semua ini harus tetap dilaksanakan agar proses pembelajaran dapat berjalan dan terpenuhinyahak peserta didik dalam memperoleh pendidikan walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19. Jurnal PaedagogyJurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 2020. Vol. 7 No. 4p-ISSN 2355-7761e-ISSN 2722-4627pp. 281-288Jurnal Paedagogy Oktober 2020 Vol. 7. No. 4 Copyright © JP 2020, Asmuni. 283Dari uraian di atas, dipahami bahwa pembelajaran daring merupakan solusi alternatifpelaksanaan pembelajaran di masa pandemi covid-19, meskipun memunculkan sejumlahpermasalahan dalam penerapannya baik bagi guru, peserta didik, orangtua maupun institusipendidikan. Maka dalam kajian kepustakaan ini diajukan sebuah pertanyaan permasalahanpenelitian, yaitu bagaimana problematika pembelajaran daring yang diterapkan di masapandemi covid-19 dan bagimana solusi pemecahannya? Hasil penelitian kajian pustaka inidiharapkan dapat menjadi bahan informasi dan rujukan dalam mengambil kebijakan dalammelaksanakan pembelajaran daring, baik bagi guru, peserta didik, sekolah, orangtua maupunpihak PenelitianMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur atau penelitiankepustakaan. Studi literatur dilakukan dengan membaca sumber-sumber kepustakaan untukmemperoleh data yang diperlukan Arikunto, 2013. Sumber data yang digunakan berasal daridata sekunder, dimana data sekunder tersebut dikumpulkan melalui buku teks, jurnal ilmiah,perodical Nazir, 2014, e-book, website, peraturan perundang-undangan, dan sumber-sumberlain yang relevan dengan masalah penelitian. Data yang dikumpulkan, dianalisis secarakualitatif dengan model Miles and Huberman. Menurut Mile dan Huberman dalamSugiyono, 2010, aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan terusmenerus sampai tuntas yang digambarkan dalam empat langkah. Empat langkah tersebutmeliputi data collecting pengumpulan data, data reduction reduksi data, data displaypenyajian data, dan conclusion drawing/verification penarikan kesimpulan dan verifikasi.Hasil Penelitian dan PembahasanPembelajaran daring adalah pembelajaran yang menggunakan model interaktifberbasis internet dan Learning Manajemen System LMS. Pembelajaran daring merupakanprogram penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompoktarget yang masif dan luas Bilfaqih dan Qomaruddin, 2015. Pembelajaran daringmerupakan bagian dari pendidikan jarak jauh yang secara khusus menggabungkan teknologielektronika dan teknologi berbasis internet. Pendekatan moda daring memiliki karateristrikconstructivism, social constructivism, community of learners yang inklusif, pembelajaranberbasis komputer, kelas digital, interaktivitas, kemandirian, aksesibilitas, dan pengayaanNurhayati, 2020; Fitriyani et al, 2020; Susmiati, 2020; Hignasari, 2020.Pembelajaran daring ini menjadi sebuah pilihan yang tidak terelakkan bagi institusipendidikan. Di tengah pandemi Covid-19, metode pembelajaran ini dapat menjadi solusi agarproses belajar mengajar dapat tetap berlangsung. Guru tetap bisa mengajar dan peserta didiktetap bisa belajar di rumah selama pandemi ini. Pembelajaran daring identik denganpemanfaatan fitur teknologi berbasis internet, yang sangat bergantung pada ketersediaanteknologi Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19Dalam suatu wawancara sejumlah guru di sekolah mengakui bahwa pembelajaran daring inikurang efektif apabila dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka langsung, karenabeberapa alasan, yaituPertama, konten materi yang disampaikan secara daring belum tentu bisa dipahamisemua peserta didik. Sebab konten materi ini disajikan dalam bentuk e-book yang disajikanper bab, materi berbentuk powerpoint, dan dalam bentuk video pembelajaran. Mungkin Jurnal PaedagogyJurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 2020. Vol. 7 No. 4p-ISSN 2355-7761e-ISSN 2722-4627pp. 281-288Jurnal Paedagogy Oktober 2020 Vol. 7. No. 4 Copyright © JP 2020, Asmuni. 284materi dapat dipahami, tetapi pemahaman peserta didik tidak komprehensif. Merekamemahami berdasarkan tafsiran atau sudut pandang mereka sendiri. Hal ini terbukti daripengalaman di lapangan, banyak sesuai yang meminta penjelasan lebih lanjut terhadap materiyang disajikan secara daring melalui chatting whatshapp atau menelepon langsung kepadaguru. Tampaknya, menurut hemat penulis dan berdasarkan pengalaman mengajar secaradaring, sistem ini hanya efektif untuk memberi penugasan dan kuis. Artinya, ketika dalamsuatu pertemuan, peserta didik diberikan tugas/kuis, mereka ada ketekunan untuk menelaahbahan ajar yang tersedia di aplikasi atau mencari dari sumber-sumber lain, sehingga ada“kegelisahan” jika tugas/kuis belum diselesaikan. Berbeda halnya apabila guru mem-postingmateri yang tidak disertai penugasan, hanya diminta mempelajarinya, maka ceritanya akanlain; Kedua, kemampuan guru terbatas dalam menggunakan teknologi pada pembelajarandaring. Tidak semua guru mampu mengoperasikan komputer atau gadget untuk mendukungkegiatan pembalajaran, baik dalam tatap muka langsung, terlebih lagi dalam pembalajarandaring. Memang ada sebagian guru mampu mengoprasikan komputer, tetapi dalam halpengopresian terbatas. Mereka tidak mampu mengakses lebih jauh yang berkaitan denganjaringan internet, menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran, membuat media/videopembalajaran sendiri dan sebaginya. Tanpa di-nafi-kan juga, sejumlah guru mampu menguasiIT secara menyeluruh, hingga mampu memproduksi video pembelajaran yang menarik dantidak sedikit yang menjadi youtuber; danKetiga, keterbatasan guru dalam melakukan kontrol saat berlangsungnya pembelajarandaring. Hal ini antara lain disebabkan aplikasi yang digunakan tidak menyajikan menu forumdiskusi untuk menjelaskan atau menanyakan materi. Kalaupun ada menu tersebut, banyakpeserta didik tidak memanfaatkannya dengan baik. Sebab lainnya, peserta didik pada saatawal pembelajaran mengisi daftar hadir, setelahnya tidak aktif lagi sampai selesai waktupembelajaran, pergi untuk melakukan aktivitas lain di luar pembelajaran. Namun, tidak bolehdi-nafi-kan sama sekali, banyak peserta didik benar-benar aktif hingga pembelajaran selasai,dan ada juga yang aktif tetapi tidak full sampai pembelajaran faktor peserta didik, ditemukan permasalahan peserta didik dari buku PengalamanBaik Mengajar di Masa Pandemi Covid-19 Mapel Bahasa Indonesia Kemdikbud, 2020tentang hambatan yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran daring, yaituPertama, peserta didik kurang aktif dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran daringmeskipun mereka didukung dengan fasilitas yang memadai dari segi ketersediaan perangkatkomputer, handphone/gadget, dan jaringan internet. Kurangnya kepedulian akan pentingnyaliterasi dan pengumpulan tugas portofolio, sering menghambat jalannya BDR. Tugas yangseharusnya dikumpulkan dalam tenggang waktu satu minggu sering molor menjadi peserta didik tidak memiliki perangkat handphone/gadget yang digunakansebagai media belajar daring, kalaupun ada, itu milik orangtua mereka. Jika belajar daring,mereka harus bergantian menggunakannya dengan orangtua, dan mendapat giliran setelahorangtua pulang kerja. Ada yang pulang di siang hari, sore hari, bahkan malam itu umumnya jadwal pembelajaran daring di sekolah dilakukan mulai pagi harihingga siang sejumlah peserta didik tinggal di wilayah yang tidak memiliki akses tidak dapat menerima tugas yang disampaikan oleh guru baik melalui whatsapp ataukelas maya. Jurnal PaedagogyJurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 2020. Vol. 7 No. 4p-ISSN 2355-7761e-ISSN 2722-4627pp. 281-288Jurnal Paedagogy Oktober 2020 Vol. 7. No. 4 Copyright © JP 2020, Asmuni. 285Keempat, mengingat perjalanan BDR sudah berlangsung sekitar enam bulan sejakpertengahan Maret 2020, menurut beberapa peserta didik, terlalu lama BDR membuat merekamalas dan latar belakang keadaan orang tua peserta didik, ternyata ikut mempengaruhipelaksanaan BDR, misalnya latar belakang sosial ekonomi orang tua peserta didik. SaatBDR, mereka rata-rata bekerja di luar rumah, baik bekerja di sektor pemerintah, swastamaupun wiraswasta, hingga nyaris tidak bisa memantau dan mendampingi anak-anaknyabelajar, apalagi membimbing langsung dan memecahkan kesulitan yang mereka hadapi saatbelajar. Sisi lain, sebagian orangtua mengeluh karena pembelajaran online menambah biayapengeluaran. Karena itu mereka berharap pemerintah segara mengubah kebijakannya kebelajar tatap muka sebagaimana biasa meskipun dijadwalkan dengan sistem block/ Pemecahan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19Bagi guru dalam meminimalisir hambatan pembelajaran daring, terdapat beberapasolusi yang bisa diterapkan, yaitu a guru hendaknya menyiapkan materi pembelajaransemenarik mungkin, seperti penyajian materi dalam slide powerpoint disertai videopembelajaran agar materi lebih hidup dirasakan oleh peserta didik; b dalam hal keterbatasanpenguasaan IT, guru dapat menggunakan teknologi yang pengoperasiannya lebih sederhana,seperti aplikasi whatsapp. Namun, sedikit demi sedikit guru harus meningkatkan kompetensiIT-nya, antara lain dengan mengikuti workshop terkait, bertanya kepada guru-guru lain yangmempunyai kemampuan lebih di bidang IT Puspitasari dalam Kemdikbud, 2020 dan dirasacukup gampang sebagaimana pengalaman penulis, banyak mengikuti tutorial di youtube yangbanyak menyajikan pengenalan aplikasi pembelajaran dan langkah-langkah penggunaannya,serta bagaimana memproduksi video pembelajaran; c. peserta didik yang “kurang peduli”mengikuti pembelajaran daring, dapat diatasi dengan proaktif menghubungi viatelepon/video call peserta didik dan orang tuanya secara personal, apabila tidakmemungkinkan untuk melakukan home visit. Solusi lain, guru mata pelajaran bersama guruBK berusaha mencari tahu apakah kendalanya dengan menghubungi orang tuanya. Bilakendala memang anaknya malas, maka guru BK akan meminta pada orangtuanya agar dapatmendampingi pelaksanaan BDR anaknya Arianty dalam Kemdikbud, 2020.Selanjutnya, bagi peserta didik yang tidak memiliki perangkat atau bergiliranmenggunakannya dengan orangtua, atau yang tidak memiliki akses jaringan internet, pesertadidik dapat mengerjakan tugas secara manual, terpenting tetap belajar dan berada di Susani dalam Kemdikbud, 2020 peserta didik yang mengalami permasalahankoneksi internet dapat diatasi dengan thethering ke anggota keluarga lainnya atau menghematdengan cara connect saat dibutuhkan saja. Penulis berpendapat bahwa dapat juga diatasidengan BDR bagi peserta didik dengan mengikuti program pendidikan lewat siaran televisiyang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama denganTVRI dalam rangka memfasilitasi pendidikan di masa pandemi Covid-19 di permasalahan dari faktor orang tua yakni dengan melakukan komunikasi viahandphone/whatsapp dengan para orangtua untuk meluangkan waktu untuk segera kembalike rumah dari tempat kerja agar handphone/gadget segera digunakan oleh anaknya untukbelajar daring; memberi kelonggaran waktu mengerjakan tugas agar peserta didik yangbergantian handphone/gadget dengan orang tuanya dapat terlayani; meminta bantuan walikelas untuk menginformasikan kemajuan belajar peserta didik melalui whatsapp gruppaguyuban orang tua sehingga orang tua diharapkan mampu memotivasi dan mendampingianaknya yang kurang memperhatikan tugas dari guru; pengampu mata pelajaran meminta Jurnal PaedagogyJurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 2020. Vol. 7 No. 4p-ISSN 2355-7761e-ISSN 2722-4627pp. 281-288Jurnal Paedagogy Oktober 2020 Vol. 7. No. 4 Copyright © JP 2020, Asmuni. 286bantuan peserta didik yang aktif untuk menginformasikan tagihan yang belum dikerjakanoleh peserta yang kurang peduli; pengampu mata pelajaran menghubungi langsung nomorhandphone peserta didik untuk menanyakan sebab-sebab tidak mengerjakan tugas yangdiberikan; meminta bantuan kepada guru BK untuk memotivasi peserta didik dalam belajarSusilowati dalam Kemdikbud, 2020.Paparan di atas, memberikan gambaran bahwa pembelajaran daring dapat berjalansesuai kondisi yang dialami dengan berbagai permasalahan yang muncul baik yang sederhanamaupun kompleks. Setiap permasalahan yang dihadapi dapat diselesaikan denganmenghadirkan beragam solusi dari para guru sehingga pembelajaran di masa pandemi covid-19 tetap berlangsung, yang penting anak tetap belajar dan terus belajar meskipun BDR. Sebabpelaksanaan BDR ini tidak mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi menekankan padakompetensi literasi dan numerasi. Dalam penerapan pembelajaran daring, guru menggunakanberbagai perangkat teknologi di bidang pendidikan dan mampu memilih berbagai aplikasiyang sesuai kebutuhan dan karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan situasi lingkunganyang dihadapi, sehingga dapat membantu untuk menyampaikan materi pembelajarantransfer of knowledge kepada peserta didik. Meskipun diakui bahwa dalam praktikpembelajaran daring ini guru lebih dominan dalam pemberian tugas, bukan penjelasan hakekatnya, peran guru itu tidak bisa tergantikan dengan teknologibagaimanapun canggihnya. Penggunaan teknologi di bidang pendidikan hanya mampumembantu guru dalam transfer of knowledge, bukan pada pembentukan karakter pesertadidik. Sejalan dengan apa yang ungkapkan oleh pakar pendidikan Universitas Terbuka, OjatDarojat dalam bahwa teknologi tidak bisa menggantikan posisi guru. Kalaupun akan ada robot,tetapi sekedar mengajar bukan mendidik. Tugas mendidik ini hanya bisa dilakukan seorangguru secara langsung. Ditegaskan pula bahwa revolusi industri tidak akan mampumenggantikan peran guru sebagai tenaga prinsipnya, pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh di masa pandemicovid-19 dan masa kebiasaan baru memperhatikan hal-hal berikut, a tidak membahayakan,sebagaimana guru di seluruh dunia yang mencoba untuk mengurangi kemungkinan kerugiandalam belajar, karena gangguan sekolah; b realistis, guru hendaknya memiliki ekspektasiyang realistis mengenai apa yang dapat dicapai dengan pembelajaran jarak jauh, danmenggunakan penilaian profesional untuk menilai konsekuensi dari rencana pembelajarantersebut; c tidak membebani peserta didik dengan tugas-tugas yang memberatkan; dmemberikan pengalaman belajar yang bermakna dengan menerapkan strategi dan metodepembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan materi; dan fokus pada pendidikan kecakapanhidup, khusus pencegahan dan penanganan pandemi Covid-l9, perilaku hidup bersih dansehat dan gerakan masyarakat sehat; dan e pembelajaran bagi peserta didik baru mengikutikebijakan satuan pendidikan. Sejalan pula apa yang dikemukakan Nadim Makarim, bahwaprinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dankeselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat secaraumum, serta mempertimbangkan tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososialdalam upaya pemenuhan layanan pendidikan Jurnal PaedagogyJurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 2020. Vol. 7 No. 4p-ISSN 2355-7761e-ISSN 2722-4627pp. 281-288Jurnal Paedagogy Oktober 2020 Vol. 7. No. 4 Copyright © JP 2020, Asmuni. 287KesimpulanPelaksanaan pembelajaran daring yang merupakan pembelajaran jarak jauh di masa pandemicovid-19 memiliki beragam problematika yang dialami guru, peserta didik, dan dari guru berupa lemahnya penguasaan IT dan terbatasnya akses pengawasanpeserta didik, dari peserta didik berupa kekurangaktifan mengikuti pembelajaran,keterbatasan fasilitas pendukung dan akses jaringan internet, sementara dari orangtua berupaketerbatasan waktu dalam mendampingi anaknya di saat pembelajaran daring. Beragampermasalahan tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan kompetensi penguasaan IT,pengawasan intensif dengan melibatkan peran orangtua, dan memberikan penugasan hasil studi kepustakaan dalam penelitian ini, saran yang dapat diberikan yaitu, 1 hasilpenelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi guru dan peserta didik dalammelaksanakan pembelajaran daring dan bagi orangtua dalam mendukung pembelajarandaring, dan 2 pembelajaran daring di saat pandemi covid-19 hendaknya guru mencari solusiyang inovatif dan berpikir secara kreatif agar proses pembelajaran di sekolah tetap berjalanwalaupun tidak dapat bertatap muka PustakaArianty, Dini. 2020. Belajar dari Covid-19 dalam Pengalaman Baik Mengajar dari Rumahdi Masa Pandemi Covid-19 Mata Pelajaran Matematika e-book. Jakarta Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. JakartaRineka Yusuf dan Qomaruddin, M. Nur. 2015. Esensi Pengembangan PembelajaranDaring. Yogyakarta DeepublishFitriyani, Y., Fauzi, I., & Sari, M. 2020. Motivasi Belajar Mahasiswa Pada PembelajaranDaring Selama Pandemik Covid-19. Jurnal Kependidikan Jurnal Hasil Penelitiandan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 62,165-175. doi L., & Supriadi, M. 2020. Pengembangan E-Learning dengan Metode SelfAssessment Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Mahasiswa UniversitasMahendradatta. Jurnal Kependidikan Jurnal Hasil Penelitian dan KajianKepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 62, Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, MenteriKesehatan dan Menteri Dalam Negeri No. 01/KB/2021, No. 516 Tahun 2020, dan No. 440-882 tentang Panduan PenyelenggaraanPembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 dimasa Covid-19Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Nomor 3451 Tahun 2020 tentangPetunjuk Teknis Penyelenggaraan Pembelajaran PAI di Sekolah Pada MasaKebiasaan Baru Jurnal PaedagogyJurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 2020. Vol. 7 No. 4p-ISSN 2355-7761e-ISSN 2722-4627pp. 281-288Jurnal Paedagogy Oktober 2020 Vol. 7. No. 4 Copyright © JP 2020, Asmuni. 288Nazir, Moh. 2014. Metode Penelitian, Jakarta Ghalia IndonesiaNurhayati, E. 2020. Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Daring MelaluiMedia Game Edukasi Quiziz pada Masa Pencegahan Penyebaran Covid-19. JurnalPaedagogy, 73, 145-150. doi Dewi. 2020. Praktik Baik Pembelajaran di Rumah bagi Guru dalamPengalaman Baik Mengajar dari Rumah di Masa Pandemi Covid-19 Mata PelajaranBahasa Inggris e-book. Jakarta 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung AlfabetaSusani, Arie. 2020. Layanan Pembelajaran di Rumah saat Pandemi Covid-19 dalamPengalaman Baik Mengajar dari Rumah di Masa Pandemi Covid-19 Mata PelajaranBahasa Inggris e-book. Jakarta 2020. Pengalaman Baik Pembelajaran di Rumah Mata Pelajaran BahasaIndonesia di SMPN 6 Semarang dalam Pengalaman Baik Mengajar dari Rumah diMasa Pandemi Covid-19 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia e-book. Jakarta E. 2020. Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Melalui PenerapanModel Discovery Learning dan Media Video Dalam Kondisi Pandemi Covid-19 bagiSiswa SMPN 2 Gangga. Jurnal Paedagogy, 73, Dasar 1945 Pasal 31 ayat 1Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ... Dalam penggunaan platform online untuk menunjang terlaksananya pembelajaran virtual, baik guru maupun siswa mengalami berbagai kendala. Di antaranya adalah kurangnya perangkat yang memadai untuk menggunakan platform online Annur, 2020;Asmuni, 2020. ISSN Print 2502-7069;ISSN Online 2620-8326 Sarkity & Pratama 2023. ...... Mahalnya kuota internet dan jaringan yang kurang memadai juga menjadi kendala dalam menggunakan platform online Lapitan et al., 2021;. Selain itu, kurangnya penguasaan teknologi juga menjadi hambatan dalam penggunaan platform online Asmuni, 2020; Kemdikbudistek, 2021. Awal tahun 2022, jumlah kasus aktif terus turun diikuti dengan penurunan jumlah kasus konfirmasi harian seperti yang dikutif pada laman kemenkes Widyawati, 2022 Panama, 2022; ...... Kendala yang dialami responden tidak berbeda dengan permasalahan yang ditemukan dalam beberapa penelitian. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kendala dalam pelaksanaan pembelajaran virtual menggunakan platform online adalah mahalnya kuota internet dan ketidakstabilan jaringan internet Lapitan et al., 2021;, permasalahan perangkat untuk mengakses platform online Annur, 2020;Asmuni, 2020, serta kurangnya penguasaan teknologi juga menjadi hambatan dalam penggunaan platform online Asmuni, 2020;. ...Dios SarkityYudi PratamaPlatform online mulai banyak digunakan pada masa pandemi COVID-19 saat melaksanakan pembelajaran virtual. Seiring dengan penurunan jumlah kasus positif dan kasus konfirmasi harian, pelaksanaan pembelajaran berubah dari pembelajaran virtual menjadi pembelajaran tatap muka 100%. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana penggunaan platform online pada pembelajaran tatap muka 100% di SMP Negeri se-Kota tanjungpinang. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan bentuk survei. Responden dalam penelitian berjumlah 134 responden yang merupakan guru dari SMP Negeri se-Kota Tanjungpinang. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian merupakan kuesioner. Hasil penelitian dipaparkan dengan menyajikan persentase respon yang diberikan responden pada setiap pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan persentase responden yang menggunakan platform online pada pembelajaran tatap muka 100%. Pola penggunaan platform online pada pembelajaran tatap muka 100% tetap sama dengan pembelajaran virtual, yaitu didominasi dengan penggunaan WhatsApp baik untuk membagikan materi maupun memberikan tugas/latihan/kuis/ujian. Meskipun pola penggunaannya sama tetapi terdapat perbedaan pada frekuensi penggunaan platform online maupun jumlah pengguna platform online.... Dampak mendalam dari pandemi juga dirasakan dalam pendidikan sekarang. Pandemi telah mengganggu pembelajaran dengan mempercepat perpindahan pembelajaran offline ke kegiatan belajar mengajar online [2] [3]. Oleh karena itu, siswa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran online atau daring pada masa pandemi serta membuat para guru sulit untuk menyampaikan materi yang akan disampaikan [4]. ...Mochamad Guntur Siti SahronihNur Indah Septia NingsihLusi UmayahLearning is currently in the transition period between online and offline learning, namely limited face-to-face learning. Limited face-to-face learning problems make teachers have to innovate in communication and interactive learning. Comic books can change material that is difficult to understand into material that is easy to understand. This happens because one of the characteristics of comics is that they can visualize abstract material into something real. The purpose of this study is to create a comic book based on local wisdom, which is expected to foster a culture of student literacy by providing alternative media based on applications in the learning process. This study uses the Research and Development R&D method, while the model used in this development is the model of ADDIE Analysis, Desain, Development, Implementation, and Evaluation’. The results of this study obtained very good validation with an average percentage score of 86,03% in terms of material and media design. Also, getting an average score of 96,63% for the percentage of achievement that was tested by users, namely elementary school students, means that students' responses to comics are very good.... Most of students experience technical difficulties and difficulty adapting to online learning. The results of the research also show that the teacher's problems are in the form of weak IT mastery and limited access to student supervision Annur & Hermansyah, 2020;Asmuni, 2020. Students are less active in participating in learning, due to limited supporting facilities and access to internet networks Basar, 2021;Oktawirawan, 2020;Pawicara & Conilie, 2020;Suriadi et al., 2021. ...Yayan Eryk Setiawan Surahmat SupangkenThe problem that arises from online learning is decreased learning outcomes or low ability in mathematics. This problem can be overcome by looking for various variables in online learning. Researchers suspect that this mathematical disposition influences basic mathematical abilities. Thus, the purpose of this study was to analyze the effect of mathematical disposition on basic mathematical abilities in online learning. This type of research is quantitative research with a comparative causal approach. The sample of this research is 65 prospective mathematics teacher students at the Islamic University of Malang. The research data is in the form of the results of filling out the mathematical disposition questionnaire and the results of working on basic math skills questions. The research instrument consisted of a questionnaire and questions. The questionnaire and questions used have met valid and reliable criteria. The data analysis technique used in this study is a simple correlation and regression analysis with the help of SPSS. The results showed that mathematical disposition self-confidence, creativity, persistence, curiosity, positive values, and respect had a positive effect on basic mathematical abilities by From the research results, it can be concluded that the metaphysical disposition variable is positively correlated with the mathematical basic ability variable. The results of the study also show that mathematical disposition has a positive effect on basic mathematical abilities during online learning. The important mathematical disposition components to pay attention to during online learning are creativity, persistence, curiosity, positive value, and respect for mathematics. These components are the benchmarks for the influence of mathematical disposition on basic mathematical abilities.... Problematika seperti ini masih sering terjadi di masing-masing satuan pendidikan, seperti halnya pada keluhan sistem zonasi serta pembelajaran PJJ yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru membuat para orang tua berpikir dua kali untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah negeri dikarenakan PJJ. Sedangkan sekolah swasta bebas melaksanakan PTM dikarenakan mereka sekolah milik Yayasan Asmuni, 2020. Mereka berhak menentukan pembelajaran apa yang akan mereka laksanakan, sangat berbeda dengan Sekolah negeri yang harus menunggu keputusan Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembelajaran. ...Iwan SutomoNina Siti Salmaniah SiregarBudi HartonoThis study employs a qualitative approach with a case study as the research design. The focus of the case study is on how SDN 104231 Batang Kuis handles the Admission of New Students in the midst of the Covid-19 outbreak after the issuance of Regent Regulation No. 23 of 2021. Data collection is conducted through interviews, observations, and documentation. The findings indicate that 1 preparation for this policy is carried out through understanding, learning, and preparing implementation strategies in accordance with supporting factors, such as selecting a competent committee for Admission of New Students and implementing staff who are willing to learn from changes; 2 policy implementation has been carried out in accordance with existing policies and has become a new point for having a better system for Admission of New Students and services by integrating offline and online systems in the educational environment; and 3 there are supporting and inhibiting factors, such as the simplification of Admission of New Students activities and students being able to participate in online competitions, but also negative impacts, such as a decrease in parents' interest in enrolling their children in public elementary schools since the Covid-19 pandemic and the need for the development of infrastructure used.... Covid Asmuni, 2020. ...Sarina SarinaHasmawati HasmawatiThe purpose of this study is to find out 1 the process of learning Arabic online during the covid-19 pandemic for students of class MAN 1 Makassar city. 2 the problem of learning Arabic online during the covid-19 pandemic class XI MAN 1 Makassar city students. 3 the effort made to overcome the problems of learning Arabic online during the Covid-19 pandemic for class XI MAN 1 Makassar city students. This study uses a descriptive qualitative approach. Data collection techniques in this study were interview, questionnaire, and documentation techniques. Checking the validity of the data using triangulation of data sources. Data analysis in this study includes data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study conclude that 1 the online learning process consists of planning and implementing learning. Planning by preparing RPP in advance and implementing it using whatsAap and e-learning platforms. 2 the problems of learning Arabic online are internal and external. Internal problems, namely, problems in online learning techniques. There are still many students who have difficulty and do not understand the material, then the problem of motivation and interest. External problems include problems in the family environment, namely there are still parents who do not care about their children's education and problems in the school environment, namely the lack of interaction between students and teachers. 3 Efforts are made to overcome the problems of online learning Arabic during the covid-19 pandemic for class XI MAN 1 students by Arabic language teachers, namely for students who do not understand the material that has been given through online learning, the teacher will hold additional classes scheduled three times per week. Efforts made by students if they do not understand the material, namely watching the material that has been given and asking or discussing with problematic, online learning, covid-19.... The Spirit of Society Journal Volume 5, Number 2 March 2022 the design of learning at tourist sites will provide their own motivation for these students because their learning locations become more varied and not monotonous in their classrooms only. Actually, the potential for developing learning spaces like this is still not widely developed in Indonesia Asmuni, 2020. The learning process of school students actually cannot be separated from the influence of nature. ... Sri Wiwoho MudjanarkoMuhammad Ikhsan SetiawanAgus SukocoEkki ErlanggaBlitar City is part of Blitar Regency in East Java Province. Here, there is also the tomb of Bung Karno, the First President of the Republic of Indonesia and the Proclaimer of Indonesian Independence. The existence of Bung Karno's grave is part of the tourism program in Blitar. In addition, there are other tourist attractions such as in the Semen Village, Gandusari District, Blitar. The existence of this tour will make the community around Semen Village to improve the quality of their education. This educational process requires a good learning space so as to make the educational process more comfortable. This is often done with the learning process carried out at home or around the house due to the covid 19 pandemic era. This service is carried out to improve the educational learning process in Semen Village, Gandusari District, Blitar by providing and increasing the space with a wider capacity. The methodology used is to build a study room using technology as a result of research that has been carried out by the main author. The building is made of Precast Composite Concrete. In addition, the authors conducted a survey on the existence of the construction of learning spaces to the user community. The hope of this service is that the existence of this increased study space will further increase the enthusiasm of the younger generation to learn and be ready to increase the tourism potential in Semen Village, Gandusari District, BlitarAnnisa Nurul FadillaAyu Suci RelawatiNani RatnaningsihPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan di tingkat SMA dan SMK Kota Tasikmalaya yang melakukan proses pembelajaran daring dalam kegiatan belajar mengajarnya dengan tujuan untuk mengetahui problematika pembelajaran daring pada pembelajaran matematika di masa pandemi covid-19. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar angket. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA dan SMK di Kota Tasikmalaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problematika yang terjadi yaitu diantaranya peserta didik merasa sulit untuk memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, siswa tidak merasa termotivasi untuk belajar, siswa tidak meguasai pembelajaran dengan baik. Upaya dalam mengatasi permasalahan tersebut yaitu guru harus bisa mencari metode pembelajaran yang lain supaya siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru sehingga peserta didik dapat menguasai materi pembelajaran yang dilaksanakan dengan baik dan peserta didik juga dapat termotivasi untuk belajar walaupun pembelajaran dilakukan dengan cara AriyantoNurfuadi NurfuadiThis research is a field research field research. While the research method uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques using observation, interviews and documentation. The data validity technique uses triangulation. This study describes 1 planning a role-playing method in social studies learning; 2 implementation of role playing method in social studies learning; 3 evaluation of role playing methods in social studies learning; 4 the strengths and weaknesses of the role-playing method; and 5 analysis of the application of role-playing methods in social studies learning at MI Muhammadiyah Bandingan, Kejobong District, Purbalingga Regency. The results showed 1 Before implementing the role-playing method in social studies learning, the classroom teacher prepared lesson plans, media/equipment to be used, evaluation and appropriate strategies, and prepared story scenarios. 2 The initial activity in the implementation of the role playing method is carried out by providing motivation and conveying the material to be discussed and the learning method to be used. Entering the core activity, the teacher begins to implement the previously prepared method. The final activity of learning is carried out by carrying out activities of drawing conclusions and giving assignments. 3 Evaluation activities in the role playing method are carried out by assessing how students play the characters in the scenario. In addition, the teacher also gave a written test. 4 The advantages of the role playing method make it easier for students to understand the material, the weakness of the role playing method is that not all students have the ability to play characters according to the material 5 The application of the role playing method in social studies learning at MI Muhammadiyah Comparative has a positive impact on students and teachers . In addition, there are also negative impacts, including if students are not prepared properly there is a possibility that they will not do it seriously and are less than optimal, some children who do not participate in role playing become less Muhammad SidiqPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1 problematika yang dihadapi guru dalam pembelajaran Bahasa Arab berbasis daring; 2 pelaksanaan pembelajaran Bahasa Arab berbasis daring dan 3 solusi dalam menyelesaikan permasalahan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Arab berbasis daring selama masa pandemi covid-19 di Madrasah Aliyah Yayasan Pesantren Al Mukhlisin Ciseeng Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian ini di Madrasah Aliyah Yayasan Pesantren Al Mukhlisin Ciseeng Bogor. Teknik pengumpulan data yaitu kuisioner, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 problematika yang dihadapi dalam pembelajaran Bahasa Arab berbasis daring di Madrasah Aliyah Yayasan Pesantren Al Mukhlisin Ciseeng Bogor yaitu kurangnya penguasaan teknologi informasi, keterbatasan sumber daya pendukung dalam pemanfaatan teknologi; perbedaan karakteristik siswa dalam mengikuti pembelajaran daring dan kendala dalam mengembangkan kemampuan Bahasa Arab Siswa yang mencakup kemampuan membaca, mendengarkan menulis dan penguasaan kosa kata mufradat; 2 pembelajaran Bahasa Arab berbasis daring pada siswa Madrasah Aliyah Yayasan Pesantren Al Mukhlisin Ciseeng Bogor dilaksanakan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan memanfaatkan bantuan aplikasi WhatsApp, Google Classroom, Google Meet dan Zoom; 3 solusi dalam mengatasi problematika dalam pembelajaran bahasa Arab yakni dengan meningkatkan kompetensi penguasaan teknologi informasi melalui kegiatan workshop, memanfaatkan berbagai sumber belajar seperti youtube, memberikan penugasan secara daring maupun manual dan menghemat dengan cara melakukan koneksi internet saat Rofi'ahKasus pandemi yang di sebabkan oleh Corona virus Disease 2019 Covid-19, sangat berdampak bagi sebagian sektor di Indonesia, salah satunya di bidang pendidikan. Untuk mengurangi penyebaran covid-19, pemerintah memberikan himbauan melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu dengan menerapkan kebijakan learning from home atau belajar dari rumah BDR dalam membantu mengurangi penyebaran virus corona. Melalui beberapa metode yang digunakan oleh guru selama proses pembelajaran daring, tidak lepas dari dampak permasalahan yang muncul, terutama permasalahan yang berasal dari faktor orang tua sebagai pendamping selama proses pembelajaran daring di rumah. Oleh sebab itu perlu adanya penanganan khusus dalam upaya membantu pemecahan penyelesaian masalah selama daring. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis problematika pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 dan solusi pemecahannya. Jenis penelitian ini adalah studi literatur atau penelitian kepustakaan dengan menggunakan sumber data sekunder yang dikumpulkan melalui buku teks, e-book, perodical, peraturan perundang-undangan, website, dan sumber-sumber lain yang relevan dengan masalah penelitian. Data penelitian ini dianalisis secara kualitatif dengan model interaktif, yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 memiliki beragam problematika, terutama bagi orang tua yang mendampingi anak selama proses daring. Beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya permasalahan yaitu berasal dari faktor intrinsik dan ekstrinsik yang bersumber dari orang tua dan anak. Beragam permasalahan tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan pemahaman orang tua terhadap beberapa penyebab permasalah dan hubungan komunikasi yang baik antara orang tua dengan guru selama proses pembelajaran daring. HignasariMardiki SupriadiThis study is aimed to develop e-learning media with self-assessment methods to improve mathematics learning outcomes of college students. The model used in the development of e-learning was the ADDIE model. The sample of this study was 39 college students of the Industrial Engineering Program, Faculty of Engineering, Mahendradatta University. The data analyzed in this study were student’s mathematics learning outcomes obtained from the posttest scores after using e-learning with self assessment method. To determine the effectiveness of the implementation of e-learning, experimenation with one group pretest and posttest design was conducted. Data of learning outcomes obtained were analyzed by using the Paired T-Test. Based on the results of expert validation and product trials, e-learning was feasible to be implemented. Based on the results of the Paired T-Test, a significant value of less than was obtained, so based on the hypothesis that there was a difference between the learning outcomes before and after e-learning was implemented. This was also supported by an increase in the average value of student mathematics learning outcomes, from the initial pretest score of 75,92 to 82,10. Student response value was 69,0 which indicated that the response to e-learning was positive. The increase in learning outcomes was due to e-learning learning with self-assessment methods which provided opportunities for students to increase their confidence in their mathematical SusmiatiThis study aims to increase motivation to learn Indonesian with the discovery learning model and video recording media during the covid-19 pandemic. This research method uses classroom action research methods. The research subjects were students of class VII A Gangga 2 Junior High School, totaling 26 students. This research instrument uses a questionnaire, observation, and assignment. Research data analysis techniques using quantitative and qualitative descriptive analysis. The results of this study indicate that an increase in student responses to distance learning PJJ is proven in the first cycle the value is with a positive category, while in the second cycle the value is with a very positive category. From the appearance value in the video recording retelling the legend is also evidenced by the acquisition of the lowest value of 70 in cycle 1 and 80 in cycle 2, the highest in two cycles of 100 scores from 26 students, so it can be said that the discovery learning model and video recording media can improve student learning motivation during the co-19 pandemic. The positive thing that is obtained from the application of this method is the increase in motivation and activeness of student learning even from a distance which directly impacts on improving student learning dari Covid-19 dalam Pengalaman Baik Mengajar dari Rumah di Masa Pandemi Covid-19 Mata Pelajaran Matematika e-bookDini Daftar Pustaka AriantyDaftar Pustaka Arianty, Dini. 2020. Belajar dari Covid-19 dalam Pengalaman Baik Mengajar dari Rumah di Masa Pandemi Covid-19 Mata Pelajaran Matematika e-book. Jakarta Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring Selama Pandemik Covid-19. Jurnal Kependidikan Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang PendidikanYusuf BilfaqihM Dan QomaruddinNurY FitriyaniI FauziM SariBilfaqih, Yusuf dan Qomaruddin, M. Nur. 2015. Esensi Pengembangan Pembelajaran Daring. Yogyakarta Deepublish Fitriyani, Y., Fauzi, I., & Sari, M. 2020. Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring Selama Pandemik Covid-19. Jurnal Kependidikan Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 62, 165-175. doi Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri No. 01/KB/2021Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan KebudayaanMenteri AgamaKeputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri No. 01/KB/2021, No. 516 Tahun 2020, No. dan No. 440-882 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di masa Covid-19Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Daring Melalui Media Game Edukasi Quiziz pada Masa Pencegahan Penyebaran Covid-19Moh NazirNazir, Moh. 2014. Metode Penelitian, Jakarta Ghalia Indonesia Nurhayati, E. 2020. Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Daring Melalui Media Game Edukasi Quiziz pada Masa Pencegahan Penyebaran Covid-19. Jurnal Paedagogy, 73, 145-150. doi Baik Pembelajaran di Rumah bagi Guru dalam Pengalaman Baik Mengajar dari Rumah di Masa Pandemi Covid-19 Mata Pelajaran Bahasa Inggris e-bookDewi PusptasariPusptasari, Dewi. 2020. Praktik Baik Pembelajaran di Rumah bagi Guru dalam Pengalaman Baik Mengajar dari Rumah di Masa Pandemi Covid-19 Mata Pelajaran Bahasa Inggris e-book. Jakarta Baik Pembelajaran di Rumah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN 6 Semarang dalam Pengalaman Baik Mengajar dari Rumah di Masa Pandemi Covid-19 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia e-bookSusilowatiSusilowati. 2020. Pengalaman Baik Pembelajaran di Rumah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN 6 Semarang dalam Pengalaman Baik Mengajar dari Rumah di Masa Pandemi Covid-19 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia e-book. Jakarta Kemdikbud.

ISSN 1907 – 3089 Quagga Volume 10 No.1 Januari 2018 KESADARAN METAKOGNISI DAN KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENUGASAN INDIVIDU Rahma Widiantie1), Handayani2) 1 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi rahmawidiantie@ Dosen Program Studi Pendidikan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kuliah semester genap tahun akademik 2019/2020 sudah berlalu dan semester ganjil tahun akademik 2020/2021 hampir menjelang. Mahasiswa angkatan 2019 dan yang lebih senior sudah merasakan bagaimana menjalani kuliah daring online selama setengah menutup kemungkinan di semester ganjil yang mulai bulan Agustus ini, kuliah daring masih diberlakukan mengingat pandemi covid-19 masih belum sepenuhnya bisa ditangani. Beberapa kampus sudah memberikan isyarat kuliah daring masih diberlakukan sampai Desember 2020, walau dalam perkembangannya masih melihat membaiknya pembelajaran dari rumah, menuntut ketersediaan sarana penunjang yaitu smartphone atau laptop, ketersediaan jaringan internet dan tentu saja paket data, sebagai tumpuan utama. Ketiga aspek ini cukup merepotkan mahasiswa yang 'study from home' dan terkendala dengan salah satu diantaranya. Survei 121 mahasiswa yang menjadi responden di satu prodi salah satu kampus ini mungkin bisa menjadi gambaran situasi mahasiswa saat kuliah daring dari sisi aksesilibitas gawai, jaringan dan paket data. Tercatat, 4 angkatan responden yang duduk di semester 29,9%, semester 4 41,3%, semester 6 43,0% dan semester 8 5,8%. Harapan kita tentu saja, di semester ganjil tahun akademik 2020/2021 yang sudah dekat ini mahasiswa lebih siap menjalani kuliah daring. Mahasiswa bisa berkaca dari pengalamannya dan mahasiswa baru dapat memahami situasi dan menyiapkan diri lebih Penunjang Kuliah Daring Pilihan gawai untuk kuliah daring dokpri Laptop atau smartphone menjadi gawai yang 'wajib' dimiliki mahasiswa untuk dapat mengikuti perkuliahan dengan lebih nyaman. Wajib dalam tanda petik disini, bukan berarti pemaksaan, karena realitasnya beberapa mahasiswa yang saya temui memang betul-betul tidak menjadi dilema tersendiri bagi dosen saat awal pandemi, memikirkan beban mental dan psikis mahasiswa tersebut di saat situasi mendadak berubah. Beberapa mahasiswa tersebut jelas tertinggal dalam mengikuti ritme kuliah daring tiap pekannya. Jangankan membeli barang dengan harga berkisar 1 sampai 2 jutaan ke atas. Itu menjadi hal yang sangat mustahil sementara untuk kebutuhan sehari-hari terbatas dan harus digali mahasiswa menggunakan gawai berupa laptop dan smartphone dan 40,5% cukup menggunakan smartphone. Artinya 87,6% mahasiswa sudah memiliki gawai pendukung kuliah daring. Ada 12,4% mahasiswa yang mengandalkan laptop atau dan handphone klasik bisa dipastikan mengalami keterbatasan akses jika dosen membagikan materi dan tugas-tugas melalui aplikasi mobile yang menuntut gawai dengan spesifikasi lebih tinggi. Ini menjadi tuntutan mahasiswa untuk dapat mengikuti proses pembelajaran semester depan dengan baik. Tapi, sekaligus menjadi beban orang tua jika harus membeli baru, berkaca pada artikel 'Normal baru harapan baru warga' dimana 48,6% penghasilan orangtua menurun, dan 14,7% diPHK atau dirumahkan. Kepemilikan gawai untuk Kuliah Daring dokpri Mahasiswa yang bijak tentu juga menyadari keterbatasan orang tua dimasa sulit seperti ini. Untuk menyediakan UKT Uang Kuliah Tunggal di bulan Juli tentu sudah menyedot anggaran, jika ditambah anggaran untuk smartphone seharga 2 jutaan, akan menambah putaran bintang-bintang di 56,2% mahasiswa yang sudah difasilitas orang tua dengan baik. Sebelum pandemi berlangsung orang tua mereka sudah menyisihkan anggaran untuk membelikan laptop dan smartphone bagi anaknya. Yang 34,8% tetap harus bersyukur karena bisa berbagi gawai dengan saudara atau orang tua selama menjalani kuliah patut mendapat perhatian pihak universitas adalah 12,4% mahasiswa yang gawainya tidak layak dukung untuk kuliah daring. Tidak mungkin mereka harus terus menggantungkan kebaikan dan merepotkan orang lain. Pihak prodi dan fakultas harus memiliki 'student mapping' terkait aksesibilitas kuliah daring dan menyikapi dengan mendata mahasiswa yang memiliki keterbatasan tersebut. Solusinya bisa dengan berbagai alternatif tergantung situasi, misalnya yang berada di sekitar kampus, difasilitasi dengan menggunakan laboratorium komputer yang memiliki wifi. Kelayakan gawai kuliah daring dokpri Ketika 61,2% mahasiswa menyatakan fasilitas penunjang yang digunakan selama kuliah daring, cukup layak dan sangat layak, berarti 38,8% mahasiswa lainnya itulah yang perlu diperhatikan. Tinggal mekanisme teknisnya saja yang perlu situasi 'darurat pendidikan' seperti ini kampus akan lengang dengan keriuhan aktivitas pembelajaran, tetapi harus difikirkan sebelum semester ganjil 2020/2021 berlangsung terhadap kurang lebih 40% mahasiswa yang mungkin dilema mengahdapai kuliah normal baru benar-benar diterapkan disaat laju infeksi penularan dan rasio penyebaran kasus covid-19 belum juga dibawah 1, maka perkuliahan kelas normal sangat beresiko dan kuliah daring tetap dipertahankan. Harus ada pengaturan baru sesuai protokol kesehatan terkait jumlah kursi dalam ruangan serta sebaran jam perkuliahan sehingga tidak menumpuk di jam-jam tertentu. Mungkin 1 kelas reguler dipecah menjadi 2 grup yang bergilir untuk kuliah daring dan kuliah kelas menjadi satu solusi Data Mahasiswa Pilihan akses data dalam kuliah daring dokpri Paket data. Ini menjadi kendala mahasiswa selanjutnya saat kuliah daring walau sudah memiliki laptop dan smartphone canggih dan belum tentu bisa mengikuti proses pembelajaran dengan data menjadi tumpuan mahasiswa. Mayoritas 82,6% mahasiswa membeli paket data, lainnya 13,2% memanfaatkan wifi berbayar yang dirumah atau gratis. Yang anggaran terbatas 6,8% berbagi paket data diantara teman atau saudara di rumah. Sedangkan yang menggunakan paket data tetapi juga mencari wifi gratis ada 7,4%. Ini mungkin dilakukan saat paket data sudah mepet atau habis sehingga usaha lain yang dilakukan adalah mencari gratisan karena tidak ada anggaran lagi untuk membeli paket paket data yang harus dibeli ini jadi runyam karena membutuhkan anggaran tersendiri. Mahasiswa yang biasanya untuk urusan akademik bahkan urusan non akademik seperti hiburan dan media sosial mengandalkan wifi di kampus, tiba-tiba beralih ke paket data yang sangat terbatas, tentu kelimpungan. Tulisan artikel Survei mayoritas mahasiswa menganggap kuliah online itu nyebelin, bukan disebabkan karena model pembelajarannya, tetapi lebih terkait dengan bengkaknya anggaran paket data yang menyulut emosi mahasiswa dan orang tua. Gara-gara paket data, mahasiswa menjadi lebih sering menerima omelan orang tua. Penyedia fasilitas wifi untuk kuliah daring dokpri Selain mayoritas mahasiswa berurusan dengan paket data yang merepotkan, mereka juga memanfaatkan wifi gratisan. Tercatat 23,9% mengakses wifi di rumah atau kos, tidak keluar dari tempat tinggal. Rinciannya, 9,9% mahasiswa menggunakan wifi di rumah dan 14% wifi di kosan. Ada 3,3% yang beralih kemungkinan besar dari wifi kos dan berkontribusi pada 79,4% mahasiswa yang terpaksa keluar rumah atau tempat tinggal karena tidak ada paket data atau fasilitas gratisan yang dituju adalah spot wifi yang difasilitasi yayasan atau pemerintah. Tercatat ada 27,3%, mahasiswa akan bertebaran di tempat tersebut. Yang lebih unik adalah 52,1% mahasiswa mengakses wifi berasal dari tetangga di masa pandemi covid menjadi komponen yang banyak berjasa bagi mahasiswa. Entah wi-fi tetangga kos, tetangga kamar atau tetangga rumah. Bagaimana cara mahasiswa mengakses wifi tetangga menarik untuk Paket Data Jenis paket Data yang dibeli untuk kuliah daring dokpri Kita sedikit kembali pada masalah paket data yang runyam. Bisa difahami jika mayoritas 81,8% mahasiswa membeli paket data kuota bulanan dan 9,9% lainnya membeli kuota mingguan. Paket kuota bulanan lebih murah dibandingkan dengan yang mingguan atau harian. Selain itu juga efektif untuk janga waktu yang lebih panjang. Sebagian kecil mahasiswa menyiasati penggunaan paket data hanya diperlukan saat darurat, sementara wifi gratisan selama masih bisa dijangkau dan digunakan, itu lebh itu bisa terdeteksi pada beberapa jenis penugasan voice chat, di latarbelakang jawaban yang disampaikan terdengar beberapa suara yang cukup ramai mahasiswa yang lain. Artinya, kita juga memiliki dugaan, sebagian mahasiswa yang disarankan SFH tidak sepenuhnya ada di rumah atau di kost, tetapi di spot-spot wifi di luar kampus. Alasannya masuk akal, tidak ada paket data, tidak memiliki uang untuk beli paket data. Besar anggaran untuk beli paket data dokpri Berapa sih anggaran yang mahasiswa keluarkan untuk membeli paket data?77,2% mahasiswa menghabiskan uang kurang dari untuk membeli paket data. 15,7% mahasiswa antara - 6,6% mahasiswa antara - dan 0,8% diatas 1 dibayangkan, misalnya 1 bulan habis anggaran yang sebelumnya mungkin cukup untuk paket kuota bulanan, wajar orang tua ikut mengomel. Wajar mahasiswa berrgumen balik ke pihak kampus terhadap hak wifi yang tidak bisa dimanfaatkan. Sempat viral di media sosial, ada tuntutan pada berbagai kampus terkait fenomena ini. Kuliah daring yang menyedot pulsa atau paket data mahasiswa semestinya bisa dikompensasi pihak kampus karena dalam kuliah normal sudah masuk dalam rincian UKT pada item fasilitas wifi mahasiswa. Bahkan BEM Seluruh Indonesia sempat menggulirkan permintaan relaksasi biaya kuliah pada Mendikbud Nadiem Makarim. Mencakup pembebasan atau relaksasi biaya kuliah atas penerapan SFH dan tidak dapat diaksesnya berbagai fasilitas kampus, biaya pembelian paket data kuota internet sebagai pengganti perkuliahan melalui daring, dan pemberian logistik kepada mahasiswa terdampak covid yang terisolasi di sekitar kampus. AntaraNewsBanyak kampus mengkompensasi dengan berbagai cara, misalnya memberi sumbangan paket data secara langsung pada mahasiswa, ada yag dikompensasi dengan pemotongan SPP di semester berikutnya, dan lain sebagainya. Walau itu tidak sepadan dengan hak yang seharusnya diterima oleh mahasiswa sebagaimana kuliah tatapmuka dan beraktivitas di Akses E Learning yang tidak efektif Pemanfaatan paket free akses untuk kuliah daring dokpri Kuota 30 GB free akses elearning untuk 130 PT dari Telkomsel , atau 30GB kuota Edukasi Indosat Ooredo untuk akses platform elearning dan situs resmi dari universitas, atau paket Ilmupedia untuk mengakses Quipper, Zenius, dan lain-lain ternyata tidak banyak membantu mahasiswa dalam masalah paket mahasiswa memilih tidak bisa digunakan untuk menyatakan bahwa paket tersebut tidak bermanfaat secara langsung dengan model pembelajaran yang diterapkan di kampus atau lebih spesifik metode situs resmi kampus dan bahkan elearning kampus bukan web yang dimanfaatkan langsung oleh dosen untuk berinteraksi dengan mahasiswa. Yang dominan digunakan adalah google classroom, zoom, WA bahkan youtube yang tidak masuk dalam paket free mengatakan sedikit membantu 31,4% adalah mahasiswa yang sedang beruntung beberapa dosennya menggunakan platform elearning kampus, atau merasakan manfaat saat mencari referensi dari platform atau situs semacam Quipper. Yang merasakan manfaat kurang dari 10%.Ada yang harus dibenahi dari dua sisi, yaitu dari sisi kampus untuk mengarahkan seluruh dosennya memanfaatkan elearning kampus untuk kuliah daring. Membagi materi dan pembahasan pendalaman baik berupa PDF, voice chat dan video di elearning. Bukan sekedar link yang ujung-ujungnya mahasiswa akan mengakses aplikasi yang menyedot pulsa kembali. Resikonya adalah server elearning kampus terbebani. Itu menjadi tugas pengelola IT elearning untuk memaintenance supaya keberlangsungan elearning juga tetap Di Balik Kuliah Daring ?Kuliah daring akan terhambat juga karena keterbatasan dan ketersediaan sinyal provider. Untuk mahasiswa yang domisili rumahnya di daerah tidak terjangkau sinyal internet, berarti harus mengungsi ke daerah yang bisa menangkap data internet. Secara umum layanan internet yang umumnya adalah telkomsel dan indosat memadai. 32,2% mahasiswa mengatakan lambat tetapi masih memadai. Hanya 8,3% yang menyatakan sangat lambat dan cukup ini akan juga dipengaruhi oleh aplikasi yang dipakai kuliah daring oleh dosen. Jika berbasis teks atau video pembelajaran, walau lambat masih bisa didowload dan dipelajari. Tetapi jika pembelajaran berbasis streaming, ini menjadi problema besar. Media kuliah daring menyedot pulsa dokpri Hal ini dijawab sendiri oleh mahasiswa jenis media yang menyedot banyak paket data, 69,4% adalah perkuliahan streaming. Berikutnya adalah link download video pembelajaran. Sementara untuk bowsing referensi dan menjalankan aplikasi berbasis chat sama-sama dipilih oleh 18,2% sebagai aplikasi penyedot paket aplikasi dan metode untuk menyampaikan materi pembelajaran turut menentukan keberlangsungan mahasiswa di dalam perkuliahan. Karena jika paket data boros, peluang seorang mahasiswa mengikuti perkuliahan secara ajeg dan konsisten akan semakin menipis. Logika sederhananya begitu, walau perlu survei lebih lanjut. Hal ini juga menjadi masukan dan pertimbangan-pertimbangan para dosen, saat mempersiapkan kuliah daring pada semester ganjil 2020/2021. Paket data membebani mahasiswa dokpri Nyatanya urusan paket data memang membebani mahasiswa, walaupun 55,4% mahasiswa menyatakan sedikit membebani, tetapi 36,4% yang menyatakan sangat membebani perlu mendapat perhatian mahasiswa yang menyatakan tidak membebani dengan alasan konversi anggaran transportasi dan tidak ada bedanya sebelum kuliah daring, berarti mereka mampu dan memiliki previlege. Menyiasati anggaran paket data mahasiswa dokpri Konsekuensi logis mahasiswa saat paket data membebani anggaran adalah 60,3% meminta tambahan pada orang tua. Sangat wajar kemudian orang tua ngomel. Yang miris adalah, seorang mahasiswa yang bapaknya seorang dosen, ternyata diomeli juga saat meminta paket data yang habis untuk kuliah daring. Ini anomali yang sungguh terjadi. Ini perlu mendapat jawaban yang dosen kurang mempertimbangkan pilihan aplikasi dan metodenya saat kuliah daring, adalah salah satu masalah yang harus mendapat perhatian serius jika kuliah daring semester ganjil 2020/2021 awal Agustus nanti diterapkan sampai pilihan 35,5% mahasiswa untuk mengurangi anggaran makan dipangkas untuk keperluan paket data. Lama-lama mahasiswa yang sudah hdup pas-pasan, makin kurus, makin tidak sehat dan menjadi generasi yang hilang dalam peradaban. Semoga corner120520Survei dilakukan pada mahasiswa di salah satu prodi Universitas Nusa Cendana, Kupang NTT. 1 2 3 4 5 Lihat Pendidikan Selengkapnya
9Masalah Yang Sering Dialami Oleh Mahasiswa Ketika Kuliah. Menyandang status mahasiswa ternyata tidak selamanya enak. Akan ada banyak masalah-masalah yang harus

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Masalah yang dialami mahasiswa baru adalah banyak dan beragam. Bagi banyak mahasiswa, masuk ke universitas adalah pengalaman baru yang menarik namun juga menantang. Mereka harus belajar cara beradaptasi terhadap lingkungan baru dan menghadapi tantangan akademis yang satu masalah yang paling umum dialami oleh mahasiswa baru adalah masalah akademis. Mereka sering merasa bingung atau takut bahwa mereka tidak dapat menyesuaikan diri dengan standar yang ditetapkan oleh universitas. Mereka juga merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan akademik yang berbeda - kurikulum, sistem penilaian, dan finansial juga menjadi masalah yang dihadapi oleh banyak mahasiswa baru. Biaya pendidikan mahal dan mahasiswa sering merasa sulit untuk mencari sumber dana yang cukup untuk menutupi biaya-biaya akademik mereka. Ini bisa menyebabkan tekanan finansial yang signifikan bagi mahasiswa dan dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Masalah lain yang dihadapi oleh mahasiswa baru adalah lebih sulit untuk menikmati kehidupan sosial yang sehat. Mereka sering merasa kesepian atau merasa tertinggal di lingkungan baru. Mereka juga bisa mengalami masalah emosional atau mental akibat kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Mahasiswa baru juga harus berhadapan dengan masalah teknis. Mereka harus memahami cara kerja teknis berbagai sistem yang ada di universitas, seperti sistem pembayaran, sistem pendaftaran, dan lainnya. Ini bisa menjadi luar biasa menantang bagi mahasiswa masalah yang dihadapi oleh mahasiswa baru bervariasi. Masalah akademis, keuangan, sosial, dan teknis semuanya menimbulkan tantangan yang berbeda bagi mahasiswa, namun semuanya dapat diatasi dengan cara mengambil pendekatan yang tepat dan terus berusaha. Lihat Lyfe Selengkapnya

MasalahUtama dan Solusinya . 10 3.3 Partisipasi Mitra LPM Universitas Jember mengkoordinasi penyelenggaraan pengabdian baik yang dilaksanakan oleh dosen maupun mahasiswa. Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan mahasiswa adalah dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata KKN. Dalam satu tahun terakhir, kegiatan KKN telah menerjunkan sebanyak 1416 Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mahasiswa merupakan tingkat pendidikan yang diidam-idamkan, namun setelah menjadi mahasiwa bukan berarti tidak pernah mengalami sebuah masalah. Menjadi seorang mahasiswa tidak mudah karna terdapat tantangan dan masalah yang akan muncul dalam dunia perkuliahan, diantaranya Masalah KeuanganMasalah ini kerap menjadi masalah pada mahasiwa, seperti kehabisan uang saku, umumnya masalah keuangan pada mahasiswa merupakan faktor penghambat bagi mahasiswa ketika berkegiatan ataupun kuliah, karena mereka membutuhkan transportasi, membutuhkan makan dan hal lainya. Agar kita tidak terjebak dalam permasalahan utama ini, maka kita harus benar-benar bisa membagi finansial dengan baik. Caranya mahasiswa tidak berfoya-foya dengan membeli barang yang tidak penting, dan membeli makanan atau minuman yang berlebih, jangan sampai boros dalam menempuh masa Waktu Bagi mahasiswa yang memiliki berbagaimacam kesibukan seperti mengikuti organisasi atau mengikuti beberapa kegiatan, tidak jarang mengatur waktu menjadi masalah tersendiri bagi mahasiswa. Akibat tidak bisa memprioritaskan antara waktu kuliah dengan kegiatan lainnya, maka sebab itu banyak hal yang harus dikorbannya. Dalam permsalahan ini kerap mahasiswa alfa dalam mata kuliahnya atau juga tidak aktif dalam kegitannya karna faktor kesulitan membagi waktu. Agar tidak terjebak dalam permasalahan ini perlunya seorang mahasiwa untuk membuat skala prioritas, seorang mahasiswa harus bisa membuat urgensi dalam masalah waktu, karna memang waktu adalah hal yang sangat berharga , sehingganya jangan sampai menjadi mahasiswa yang tidak kompeten. Tugas yang Menumpuk dan DeadlineDunia perkuliahan merupakan latihan menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya, dimulai dari tugas dosen dan tantangan deadline tugas yang sebenarnya bisa melatih kita untuk membiasakan untuk siap menghadapi dunia pekerjaan. Namun tidak sedikut mahasiswa yang emosi dengan tugas-tugas yang menumpuk serta deadline yang cepat, hal ini dapat pula mempengaruhi emosional bahkan depresi terhadap mahasiswa. Hal ini pula yang dapat menggangu kesehatan mental pada mahasiswa tersendiri, disebabkan dengan mengejar tugas-tugas yang deadline, merekapun merelakan jarang makan yang dalam hal ini dapat membuat tubuh menjadi lemah dan dapat menyebabkan sakit. Mahasiswa perlu menggerahkan sifat yang kuat untuk mencapai suatu tujuan, setiap permasalahan atau konflik yang muncul yang bisa saja membuat mahasiswa depresi, agar jauh dari hal negatif tersebut brandinglah diri kita sebagai orang yang baik, menjalani aktifitas dengan baik, kemudian jika terdapat masalah cobalah untuk tidak mementingkan ego sendiri, tumbuhkan sifat bersyukur dan sabar. Hal-hal ini dapat mencegah kita dalam hidup dalam dunia perkuliahan yang berpengaruh negatif. Lihat Pendidikan Selengkapnya

4 Keuangan Kekurangan dan kelebihan uang akan menjadi problematik selama belajar di perguruan tinggi. kekurangan uang akan menghambat mahasiswa dalam belajar karena tugas-tugas dan masalah yang berhubungan dengan finansial solusinya kurang dapat diatasi tanpa keuangan yang cukup. sebaliknya kelebihan uang pun bisa menjadi masalah bagi

Home Gen News Sabtu, 24 Oktober 2020 - 1120 WIBloading... Mahasiswa dirundung banyak masalah dalam menyeimbangkan kehidupan kampus dengan kehidupan pribadi. Foto/Shutterstock A A A JAKARTA - Para mahasiswa mengungkapkan masalah-masalah perkuliahan yang sering dialami, dan Dr. Rena Latifa, psikolog sekaligus Ketua Program Studi Psikologi S1 UIN Syarif Hidayatullah mencoba memberikan MANAJEMEN WAKTUFoto Dr RenaSolusinya, buatlah skala prioritas. Ini bisa disusun berdasarkan tingkat urgensi, kemampuan diri, kesempatan yang dimiliki, serta pertimbangan masa depan yang ingin dicapai. Lakukan segera kalau penting dan mendesak, rencanakan kalau gak penting tapi mendesak. Minta bantuan kalau penting, tapi gak begitu mendesak, dan tunda atau tinggalkan kalau gak penting dan gak MASALAH FINANSIALFoto MNC SekuritasCatat pengeluaran sehari-sehari dengan mempertimbangkan kebutuhan masing-masing. Cari alternatif pemasukan, tapi tetap fokus pada jadwal kuliah. Baca Juga 3. KOMPETENSI DAN KETERAMPILANFoto CzannerAtur waktu dengan baik supaya bisa menambah kegiatan yang bisa meningkatkan keterampilan. Mulai dari hobi atau pada skala prioritas yang harus dikerjakan dan KONFLIK BATIN MENGHADAPI DOSENFoto ShutterstockUbah pola pikir. Pengalaman mengelola relasi dengan dosen adalah pengalaman berharga sebagai bekal menghadapi otoritas di dunia kerja. Kalau masih susah, bisa mencoba meningkatkan kapasitas diri dalam mengutarakan pendapat dan belajar berkomunikasi dengan baik. Jangan asyik dengan prasangka pribadi yang belum tentu benar. Ingat,“Tak kenal maka tak sayang”.5. PERUBAHAN JADWAL PERKULIAHANFoto ShutterstockSeperti halnya poin pertama, semua dikembalikan pada skala prioritas. Sebagai mahasiswa, maka jadikan kuliah sebagai DEADLINE DAN KUIS DADAKANFoto Getty ImagesBelajar adalah bekerja keras. Jadi tantangan dan tugas apa pun dari dosen harus selalu siap dan anggap sebagai proses tempaan. Ingat, cara belajar di universitas nantinya akan membentuk sikap dan profesionalitas dalam dunia ADAPTASI LINGKUNGAN kampus mahasiswa masalah mahasiswa kampus dan universitas Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 4 jam yang lalu 6 jam yang lalu 8 jam yang lalu 9 jam yang lalu 11 jam yang lalu 12 jam yang lalu nEvlKy.
  • 2pf9h83mo7.pages.dev/370
  • 2pf9h83mo7.pages.dev/20
  • 2pf9h83mo7.pages.dev/5
  • 2pf9h83mo7.pages.dev/386
  • 2pf9h83mo7.pages.dev/184
  • 2pf9h83mo7.pages.dev/451
  • 2pf9h83mo7.pages.dev/144
  • 2pf9h83mo7.pages.dev/129
  • masalah mahasiswa dan solusinya